CONTO LAPORAN OBSERVASI
EMBAR KERJA OBSERVASI MAHASISWA
PGTK CERDAS BANGSA
EMBAR KERJA OBSERVASI MAHASISWA
PGTK CERDAS BANGSA
Rabu, 21 Mei
2008
Di Klinik Bina Wicara Vacana Mandira
Jl. Kramat VII/27 Jakarta
Mata Kuliah : Permasalahan pada Anak dan Penanganannya
Dosen : Agustina A.Md TW., SPd
Nama Mahasiswa : Novitria Rusyadi
Kelas : III-e
Sifat : Take Home
Waktu : 4 hari (Senin kumpul)
A.IDENTITAS
1. Nama: Yohan
Terapis: Siti Kiptiah
2. Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 8 Mei 2001
3. Jenis Kelamin: Laki-laki
4. Kelas (jika sudah sekolah): -
B. DATA PENGAMATAN
1. Motorik Kasar:
Yohan mampu mengendalikan motorik kasarnya seperti, melompat, berlari, berguling-gulingan dsb.
2. Motorik Halus:
Dalam motorik halus, yohan tidak bermasalah. Yohan mampu memegang pensil dengan benar dan menebalkan huruf yang dibuat oleh terapisnya. Yohan juga mampu menyusun lawan dari gambar-gambar sederhana seperti, benang - jarum, baju - celana,dsb.
Di Klinik Bina Wicara Vacana Mandira
Jl. Kramat VII/27 Jakarta
Mata Kuliah : Permasalahan pada Anak dan Penanganannya
Dosen : Agustina A.Md TW., SPd
Nama Mahasiswa : Novitria Rusyadi
Kelas : III-e
Sifat : Take Home
Waktu : 4 hari (Senin kumpul)
A.IDENTITAS
1. Nama: Yohan
Terapis: Siti Kiptiah
2. Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 8 Mei 2001
3. Jenis Kelamin: Laki-laki
4. Kelas (jika sudah sekolah): -
B. DATA PENGAMATAN
1. Motorik Kasar:
Yohan mampu mengendalikan motorik kasarnya seperti, melompat, berlari, berguling-gulingan dsb.
2. Motorik Halus:
Dalam motorik halus, yohan tidak bermasalah. Yohan mampu memegang pensil dengan benar dan menebalkan huruf yang dibuat oleh terapisnya. Yohan juga mampu menyusun lawan dari gambar-gambar sederhana seperti, benang - jarum, baju - celana,dsb.
3.
Tingkah laku & Sosial:
Yohan cendrung menyakiti diri sendiri dan orang lain pada saat ia marah. ia tidak suka apabila di perintahkan oleh terapisnya untuk menyebutkan kata dengan berulang-ulang. Apabila ia sudah bosan dengan permainan yang diberikan,yohan dengan cara langsung memukul,menggigit, menendang,dan menjambak-jambak rambut orang yang ada di dekatnya.Bahkan, ia sering memukul tangannya ke dinding apabila ia sudah terlalu kesal. untuk sosial,pertama-tama yohan tidak mau berkenalan dengan orang baru (tidak mudah menerima orang baru). Tapi setelah beberapa waktu kemudian,ia bersikap seperti biasanya.
4. Bahasa & Bicara:
Yohan lebih banyak diam.dan apabila ia menginginkan sesuatu,ia menggunakan bahasa isarat,seperti menunjuk sesuatu atau mengucap kata dengan tidak jelas. Yohan mengalami kesulitan dalam berbicara.
5. Menolong diri sendiri:
Yohan termasuk mampu dalam menolong diri sendiri. Pada saat buang air kecil, ia melakukan dengan sendirinya. Begitu juga pada saat membuka dan memakai pakaian,ia melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
6. Kognitif:
Yohan sudah mampu memasangkan benda sesuai dengan pasangannya, namun ia belum mampu mengenal bilangan & mengurutkan bilangan.
Yohan cendrung menyakiti diri sendiri dan orang lain pada saat ia marah. ia tidak suka apabila di perintahkan oleh terapisnya untuk menyebutkan kata dengan berulang-ulang. Apabila ia sudah bosan dengan permainan yang diberikan,yohan dengan cara langsung memukul,menggigit, menendang,dan menjambak-jambak rambut orang yang ada di dekatnya.Bahkan, ia sering memukul tangannya ke dinding apabila ia sudah terlalu kesal. untuk sosial,pertama-tama yohan tidak mau berkenalan dengan orang baru (tidak mudah menerima orang baru). Tapi setelah beberapa waktu kemudian,ia bersikap seperti biasanya.
4. Bahasa & Bicara:
Yohan lebih banyak diam.dan apabila ia menginginkan sesuatu,ia menggunakan bahasa isarat,seperti menunjuk sesuatu atau mengucap kata dengan tidak jelas. Yohan mengalami kesulitan dalam berbicara.
5. Menolong diri sendiri:
Yohan termasuk mampu dalam menolong diri sendiri. Pada saat buang air kecil, ia melakukan dengan sendirinya. Begitu juga pada saat membuka dan memakai pakaian,ia melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
6. Kognitif:
Yohan sudah mampu memasangkan benda sesuai dengan pasangannya, namun ia belum mampu mengenal bilangan & mengurutkan bilangan.
CONTOH LAPORAN OBSERVASI
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dijelaskannbahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratisnsertanbertanggungnjawabn(2005:65-66).
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratisnsertanbertanggungnjawabn(2005:65-66).
Upaya
pembaharuan pendidikan sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Tahun 2003, adalah re-orientasi pendidikan ke arah
pendidikan berbasis kompetensi. Di dalam pembelajaran berbasis kompetensi
tersebut tersirat adanya nilai-nilai pembentukan manusia Indonesia seutuhnya,
sebagai pribadi yang integral, produktif, kreatif dan memiliki sikap
kepemimpinan dan berwawasan keilmuan sebagai warga negara yang
bertanggung-jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, disusunlah kurikulum yang menurut Undang
- Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Untuk melihat
dan memudahkan ketercapaian tujuan tersebut, maka dibutuhkan suatu bentuk
penilaian atau evaluasi. Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai
seseorang dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk mencapai tujuan
tertentu. Contoh evaluasi adalah dengan diadakannya Ujian Nasional (UN).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 77 Tahun
2008, tanggal 5 Desember 2008, menurut pasal 1 (1) pada Permendiknas tersebut
dijelaskan, bahwa Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan
pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang
pendidikan menengah. Dan
mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pada penjelasan pasal 68 butir b, hasil ujian nasional dijadikan
sebagai salah satu dasar seleksi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, maka Ujian Nasional penting untuk di laksanakan
di sekolah. Dalam laporan observasi ke sekolah ini akan dibahas mengenai
pelaksanaan UN di SMA Negeri 113 Jakarta.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
- Apakah setuju dengan
diadakannya Ujian Nasional
- Apa alasan diadakannya Ujian
Nasional
- Bagaimana persiapan dan
kegiatan sekolah
SMAN 113 Jakarta dalam menghadapi Ujian Nasional
Tujuan Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai berikut :
- Mengetahui
pelaksanaan Ujian Nasional di tingkat sekolah menengah.
- Mengetahui pendapat sekolah SMAN 113
Jakarta tentang diadakannya Ujian Nasional
- Mengetahui bagaimana persiapan
dan kegiatan sekolah SMAN 113 Jakarta dalam menghadapi Ujian Nasional.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi
ini adalah :
Studi Pustaka, (memperoleh informasi dari buku dan
internet)
Observasi
Wawancara
Sistematika Penulisan
Agar data
tersusun secara sistematis maka laporan ini disusun dengan susunan sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah
Perumusan
Masalah
Tujuan
Penulisan
Metode
Penelitian
Sistematika
Penulisan
BAB II TEORI
DAN PEMBAHASAN
2.1 Pengertian UN
2.2 Tujuan UN
2.3 Pelaksanaan UN
2.4 Pelaksanaan
UN di SMA Negeri 113 Jakarta
2.4.1 Profil SMA Negeri 113
Jakarta
2.4.2 Tanggapan
Mengenai UN di SMA Negeri 113 Jakarta
2.4.3 Persiapan dan
kegiatan yang dilakukan di SMA Negeri 113 Jakarta menjelang UN serta keterangan lain
tentang UN
2.4.4 Proses
Observasi di SMAN 113 Jakarta
2.4.5
Pengalaman UN di SMAN 113 Jakarta
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ujian Nasional (UN)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor 77 Tahun 2008, tanggal 5 Desember 2008, menurut pasal 1
(1) pada Permendiknas tersebut dijelaskan, bahwa Ujian Nasional yang
selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi
peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan menengah. Dan mengacu pada Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada
penjelasan pasal 68 butir b, hasil ujian nasional dijadikan sebagai salah satu
dasar seleksi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, maka Ujian Nasional penting untuk di laksanakan
di sekolah.
Ujian
Akhir Nasional atau biasa disebut UAN adalah bentuk ujian yang akan menentukan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, untuk dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau tidak, dengan mengacu pada kompensi
lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam keompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
2.2 Tujuan Ujian Nasional
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Nomor 77 Tahun 2008, tanggal 5 Desember 2008, menurut pasal 2 pada Permendiknas
tersebut dijelaskan, bahwa Ujian Nasional bertujuan menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.3 Pelaksanaan UN
Jadwal
UN
- UN dilakukan satu kali, yang
terdiri atas UN Utama dan UN Susulan.
- UN Susulan hanya berlaku bagi
peserta didik yang sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat
keterangan yang sah.
- UN dilaksanakan secara
serentak.
- Jadwal pelaksanaan UN sebagai
berikut.
Jadwal Ujian Nasional Tahun
Pelajaran 2008/2009
- Sekolah Menengah Atas (SMA)
dan Madrasah Aliyah (MA)
No.
|
Hari
dan Tanggal
|
Jam
|
Mata
Pelajaran
|
|||
Program
IPA
|
Program
IPS
|
Program
Bahasa
|
Program
Keagamaan
|
|||
1.
|
UN Utama
Senin 20 April
2009
UN Susulan
Senin 27 April
2009
|
08.00–10.00
11.00–13.00
|
Bahasa
Indonesia
Biologi
|
Bahasa
Indonesia
Sosiologi
|
Bahasa
Indonesia
Sosiologi Budaya/
Antropologi
|
Bahasa
Indonesia
Ilmu Kalam
|
2.
|
UN Utama
Selasa 21 April
2009
UN Susulan
Selasa 28 April
2009
|
08.00–10.00
|
Bahasa
Inggris
|
Bahasa
Inggris
|
Bahasa
Inggris
|
Bahasa
Inggris
|
3
|
UN Utama
Rabu, 22 April
2009
UN Susulan
Rabu 29 April
2009
|
08.00–10.00
|
Matematika
|
Matematika
|
Matematika
|
Matematika
|
4
|
UN Utama
Kamis 23 April
2009
UN Susulan
Kamis 30 April
2009
|
08.00–10.00
|
Fisika
|
Geografi
|
Sastra
Indonesia
|
Ilmu Hadist
|
5
|
UN Utama
Jumat, 24 April
2009
UN Susulan
Jumat, 1 Mei
2009
|
08.00–10.00
|
Kimia
|
Ekonomi
|
Bahasa
Asing
|
Ilmu Tafsir
|
Jumlah
butir soal dan alokasi waktu UN untuk masing-masing satuan
pendidikan
adalah sebagai berikut:
a. SMA/MA Program IPA
|
|||
No.
|
Mata Pelajaran
|
Jumlah Butir Soal
|
Alokasi Waktu
|
1.
|
Bahasa Indonesia
|
50 butir
|
120 menit
|
2.
|
Bahasa Inggris
|
50 butir
|
120 menit
|
3.
|
Matematika
|
40 butir
|
120 menit
|
4.
|
Fisika
|
40 butir
|
120 menit
|
5.
|
Kimia
|
40 butir
|
120 menit
|
6.
|
Biologi
|
40 butir
|
120 menit
|
b. SMA/MA Program IPS
|
|||
No.
|
Mata Pelajaran
|
Jumlah Butir Soal
|
Aokasi Waktu
|
1.
|
Bahasa Indonesia
|
50 butir
|
120 menit
|
2.
|
Bahasa Inggris
|
50 butir
|
120 menit
|
3.
|
Matematika
|
40 butir
|
120 menit
|
4.
|
Ekonomi
|
40 butir
|
120 menit
|
5.
|
Sosiologi
|
40 butir
|
120 menit
|
6.
|
Geografi
|
40 butir
|
120 menit
|
c. SMA/MA Program Bahasa
|
|||
No.
|
Mata Pelajaran
|
Jumlah Butir Soal
|
Alokasi Waktu
|
1.
|
Bahasa Indonesia
|
50 butir
|
120 menit
|
2.
|
Bahasa Inggris
|
50 butir
|
120 menit
|
3.
|
Matematika
|
40 butir
|
120 menit
|
4.
|
Sastra Indonesia
|
40 butir
|
120 menit
|
5.
|
Sejarah Budaya/
Antropologi
|
40 butir
|
120 menit
|
6.
|
Bahasa Asing**):
|
50 butir
|
120 menit
|
Bahasa Arab
|
|||
Bahasa Jepang
|
|||
Bahasa Jerman
|
|||
Bahasa Prancis
|
|||
Bahasa Mandarin
|
*) Terdiri atas
15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk
penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda.
**) Sesuai
dengan pilihan
d.
MA Program Keagamaan
|
|||
No.
|
Mata Pelajaran
|
Jumlah Butir Soal
|
Aokasi Waktu
|
1.
|
Bahasa
Indonesia
|
50 butir
|
120
menit
|
2.
|
Bahasa
Inggris*)
|
50 butir
|
120
menit
|
3.
|
Matematika
|
40 butir
|
120
menit
|
4.
|
Ilmu Tafsir
|
40 butir
|
120
menit
|
5.
|
Ilmu Hadist
|
40 butir
|
120
menit
|
6.
|
Ilmu Kalam
|
40 butir
|
120
menit
|
*) Terdiri atas
15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk
penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda.
2.4 Pelaksanaan UN di SMA Negeri 113 Jakarta
2.4.1 Profil SMAN 113 Jakarta
Nama Sekolah : SMAN 113
Propinsi : DKI Jakarta
Kecamatan : Cipayung
Kelurahan : Lubang Buaya
Jalan : Al - Baidho I
Kelompok Sekolah : Negeri
Telepon : (021) 8408034
Visi :
Akademis,
Religius, dan Kekeluargaan
Misi :
Membentuk
siswa-siswi yang beriman teguh, berhati sabar, dan tabah, berakhlak mulia,
cerdas dan berwawasan luas, disayangi orang tua dan bermartabat dihargai sesama
teman serta masyarakat sehingga menjadi pemuda-pemudi yang ideal dan pelopor
bagi kemajuan bangsa, Negara, dan Agamanya.
2.4.2 Tanggapan Mengenai UN di SMAN 113 Jakarta
Ujian Akhir
Nasional atau biasa disebut UAN adalah bentuk ujian yang akan menentukan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Menurut Bu
Puji, selaku wakil kepala sekolah sekaligus perwakilan pendapat dari sekolah
merasa setuju dengan di adakannya Ujian Nasional oleh pemerintah, karena dengan
diadakannya Ujian Nasional maka sekolah akan mempunyai standarisasi. Dan
pemerintah sebagai penanggung jawab dari keberhasilan belajar siswa bisa
menghitung dimana letak-letak atau pemetaan daripada sekolah-sekolah. Bila
dilihat dari kelebihan dan kekurangannya mengenai Ujian Nasional beliau
mengutarakan sebagai berikut :
Kelebihan
Pelaksanaan UN tersebut diadakan serentak di semua
sekolah seluruh Indonesia baik negeri ataupun swasta.
Komputerisasi
Tidak ada permainan, sekolah tidak berhak untuk
permainkan nilai jadi benar-benar murni hasil anak. Sehingga akan terlihat
keberhasilan dari sekolah masing-masing, anak pun menjadi terpacu serta
mengingatkan anak untuk rajin belajar dan tidak menyepelekan ujian nasional.
Kelemahan
Sebenarnya UN itu tidak lemah hanya ada oknum yang
sengaja untuk mengacaukan, dengan memberikan bocoran. Walaupun banyak asumsi
yang mengatakan bahwa sekolah pun turut memberikan bocoran tapi hal ini tidak
dibenarkan, ini hanya ulah oknum luar yang ingin mengambil keuntungan dengan
adanya UN dan beberapa oknum yang menginginkan UN ditiadakan.
UN yang sekarang belum mencerminkan kepintaran siswa,
karena pemberian soalnya hanya berbentuk pilihan ganda saja sehingga siswa
kadang hanya menebak-nebak jawabannya, jadi menurut sekolah sebagai masukan
kepada pemerintah agar soal ujian nasionalnya tidak hanya berbentuk pilihan
ganda tetapi juga dalam bentuk essay. Dengan begitu, bisa diketahui sampai
sejauh mana siswa memahami pelajaran yang diberikan di sekolah dan mampu
mengembangkan pikiran untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Selain itu, sebagai bahan penguat tentang pelaksanaan
ujian nasional, kita juga harus mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permendiknas) Nomor 77 Tahun 2008, tanggal 5 Desember 2008, menurut
pasal 3 pada Permendiknas tersebut dijelaskan, bahwa hasil UN digunakan sebagai
salah satu pertimbangan untuk :
Pemetaan mutu
program dan/atau satuan pendidikan;
Dasar seleksi
masuk jenjang pendidikan berikutnya;
Penentuan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
Dasar pembinaan
dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan.
2.4.3 Persiapan dan kegiatan yang dilakukan di SMA Negeri 113
Jakarta menjelang UN serta keterangan lain tentang UN.
Ujian Nasional
untuk tahun 2008/2009 akan dilaksanakan pada tanggal 20-25 April 2009.
Sedangkan untuk UN susulan akan diadakan mulai tanggal 27 April 2009. Mata
pelajaran yang akan diujikan pada UN SMA/MA :
Program IPA, meliputi : Bahasa Indonesia, Bahasa inggris,
Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi;
Program IPS, meliputi : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi;
dengan rincian
jadwal ujian nasional sebagai berikut :
No.
|
Hari
dan Tanggal
|
Jam
|
Mata
Pelajaran
|
|||
Program
IPA
|
Program
IPS
|
|||||
1.
|
UN Utama
Senin 20 April
2009
UN Susulan
Senin 27 April
2009
|
08.00–10.00
11.00–13.00
|
Bahasa
Indonesia
Biologi
|
Bahasa
Indonesia
Sosiologi
|
||
2.
|
UN Utama
Selasa 21 April
2009
UN Susulan
Selasa 28 April
2009
|
08.00–10.00
|
Bahasa
Inggris
|
Bahasa
Inggris
|
||
3
|
UN Utama
Rabu, 22 April
2009
UN Susulan
Rabu 29 April
2009
|
08.00–10.00
|
Matematika
|
Matematika
|
||
4
|
UN Utama
Kamis 23 April
2009
UN Susulan
Kamis 30 April
2009
|
08.00–10.00
|
Fisika
|
Geografi
|
||
5
|
UN Utama
Jumat, 24 April
2009
UN Susulan
Jumat, 1 Mei
2009
|
08.00–10.00
|
Kimia
|
Ekonomi
|
Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN pada program
IPA dan IPS adalah sebagai berikut :
a. SMA/MA Program IPA
|
|||
No.
|
Mata Pelajaran
|
Jumlah Butir Soal
|
Alokasi Waktu
|
1.
|
Bahasa Indonesia
|
50 butir
|
120 menit
|
2.
|
Bahasa Inggris
|
50 butir
|
120 menit
|
3.
|
Matematika
|
40 butir
|
120 menit
|
4.
|
Fisika
|
40 butir
|
120 menit
|
5.
|
Kimia
|
40 butir
|
120 menit
|
6.
|
Biologi
|
40 butir
|
120 menit
|
b. SMA/MA Program IPS
|
|||
No.
|
Mata Pelajaran
|
Jumlah Butir Soal
|
Aokasi Waktu
|
1.
|
Bahasa Indonesia
|
50 butir
|
120 menit
|
2.
|
Bahasa Inggris
|
50 butir
|
120 menit
|
3.
|
Matematika
|
40 butir
|
120 menit
|
4.
|
Ekonomi
|
40 butir
|
120 menit
|
5.
|
Sosiologi
|
40 butir
|
120 menit
|
6.
|
Geografi
|
40 butir
|
120 menit
|
Menurut sekolah, standar nilai yang ditetapkan pemerintah
yang harus dilalui siswa agar dinyatakan lulus untuk tahun pelajaran 2008/2009
yaitu jika memenuhi standar kelulusan UN dengan memiliki nilai rata-rata minimal
5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00
untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran
lainnya. Dan untuk sekolah-sekolah yang memang mau dapat
menetapkan batas kelulusan diatas nilai yang sudah ditetapkan pemerintah.
Selain dari nilai ujian, terdapat kriteria lain dimana siswa juga harus memperoleh nilai minimal baik pada
penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran:
(a)
kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia,
(b)
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
(c)
kelompok mata pelajaran estetika, dan
(d)
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Untuk menghadapi UN, SMA Negeri 113
Jakarta melakukan persiapan, diantaranya:
Melakukan sosialisasi dengan orang tua murid
Sosialisasi dengan anak
Pembahasan soal-soal
Analisa soal try out
Pendalaman Materi
Bagi guru ada sosialisasi seperti bedah SKL bersama tim
MGMP
Mengadakan seminar seperti career day, bedah kampus dan
bimbingan belajar.
Selain itu, sekolah juga memperhatikan persiapan dari
segi siswanya misalnya beberapa persyaratan yang harus dimiliki siswa agar
dapat mengikuti UN, yaitu :
Peserta didik
yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan SMA dan MA berhak
mengikuti Ujian Nasional (UN); artinya siswa tersebut terdaftar di suatu sekolah dan
ikut belajar
Peserta didik
yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan
sampai dengan semester I tahun terakhir.
Peserta didik
yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau
berpenghargaan sama, dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih
rendah; artinya harus punya ijazah SMP
Peserta didik yang tidak lulus tahun lalu bisa ikut ujian
nasional tahun 2008/2009; maksudnya peserta
yang tidak lulus UN pada tahun pelajaran 2006/2007 dan/atau 2007/2008 berhak
mengikuti UN 2008/2009 dengan mendaftar di sekolah/madrasah asal atau
sekolah/madrasah lain yang ditetapkan sebagai penyelenggara UN dengan
menyerahkan surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) yang telah disahkan
oleh sekolah/madrasah.
Sedangkan untuk persyaratan dari segi biaya dalam
mengikuti UN, menurut sekolah tidak ada karena biaya tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Pemerintah pusat dan daerah. Untuk pengadaan kartu UN
pun pengadaannya berasal dari pemerintah.
UN Susulan
hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan dibuktikan
dengan surat keterangan yang sah, UN susulan diadakan mulai tanggal 27 April sampai 1 Mei
2009. Tapi, sekolah juga bisa menanyakan kalau memang siswa yang sakit tersebut
siap untuk ujian nasional saat itu di Rumah Sakit, maka sekolah akan membawakan
soal ujian langsung kesana dan diawasi pelaksanaannya oleh pengawas.
Dalam melakukan persiapan Ujian Nasional, atau bahkan
mengaca pada pelaksanaan UN tahun-tahun sebelumnya, maka pasti banyak kendala
yang juga harus diatasi. Menurut hasil wawancara di SMAN 113 Jakarta, selama
ini di sekolah tersebut lancar-lancar saja ketika pelaksanaan UN, mungkin hanya
ada sedikit hambatan yang bisa dibilang umum sering terjadi bahkan di
sekolah-sekolah lain, seperti :
Terkadang ada siswa yang tidak membawa kartu UN
Siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal
seperti;
Matematika dan Fisika untuk program IPA
Matematika dan Ekonomi untuk program IPS
Untuk mengatasi
hal tersebut, maka sekolah melakukan berbagai upaya seperti :
Bagi siswa yang tidak membawa kartu UN, maka harus
melapor kepanitia untuk diberikan kartu ujian sementara
Bagi siswa yang mengalami kesulitan untuk mengerjakan
soal-soal UN, maka sebelumnya sekolah mencoba lebih memperbanyak pendalaman
materi dan pembahasan serta analisa soal-soal try out. Selain itu, sekolah juga
harus bisa menganalisa kelemahan-kelemahan siswa tersebut dan terus dimotivasi
untuk meningkatkan belajarnya.
Selain dari
persyaratan dari segi siswanya, sekolah juga mempersiapkan tata ruang untuk
persiapan UN nanti. Ruangan tersebut ditata sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan pemerintah yaitu :
Ruang
kelas yang digunakan aman dan memadai untuk UN;
Setiap
ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 1 meja untuk pengawas UN;
Setiap
meja diberi nomor peserta UN;
Setiap ruang UN
disediakan denah tempat duduk peserta UN;
Setiap ruang UN
disediakan lak/segel;
Gambar atau
alat peraga yang berkaitan dengan materi UN dikeluarkan dari ruang UN;
Tempat duduk
peserta UN diatur sebagai berikut:
Satu bangku
untuk satu orang peserta UN;
Jarak antara
meja yang satu dengan yang lain disusun dengan
mempertimbangkan jarak antara
peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter;
Penempatan
peserta UN disesuaikan dengan urutan nomor peserta UN
Untuk pengawasan di setiap ruang UN dilakukan oleh 2
orang pengawas. Pengawas ruangan ditetapkan oleh penyelenggara UN Tingkat Kota atau Kabupaten. Pengawasan di
SMAN 113 dilaksanakan
secara silang antar sekolah.
Pihak sekolah juga menjelaskan mengenai prosedur
pengambilan soal UN, yang ternyata soal tersebut diambil ketika hari H
pelaksanaan UN tapi lebih pagi sekitar pukul 06.00 karena UN akan dilaksanakan
pukul 08.00. sekolah mengambil soal tersebut ke sanggar 13 di SMAN 48 Jakarta.
Jadi sebelumnya soal tersebut berasal dari pusat kemudian didistribusikan ke
Provinsi, setelah itu dari Provinsi didistribusikan kembali ke Kabupaten, dan
Kabupaten mendistribusikan ke setiap sanggar. Terakhir setiap sekolah mengambil
sendiri soal tersebut ke sanggar masing-masing yang telah ditentukan dengan
dibawah pengawasan dari pihak panitia seperti dari perguruan tinggi negeri,
pihak keamanan, dan lain-lain yang dulu di sebut tim independen dengan berita
serah terima.
Untuk proses penilaian UN nantinya, menurut sekolah
sangat tertutup sekali. Karena dari sekolah hasil UN langsung dilem rapat dan
di berikan ke sanggar di SMAN 48 untuk di proses selanjutnya disana.
Sebagai akhir dari wawancara, pihak sekolah mencoba
mengungkapkan harapan kedepan berkaitan dengan UN, yaitu:
Menurut Kepala Sekolah :
Diharapkan kepada pemerintah agar turut memperhatikan
sekolah-sekolah yang berada di daerah-daerah terpencil atau desa yang sangat
membutuhkan bantuan sarana dan prasarana sekolah agar lebih memadai. Seperti
yang kita tahu bahwa disana banyak sekolah yang sebenarnya sudah tidak layak
ditempati karena bangunannya yang sudah hampir roboh sehingga anak-anak yang
belajar disana terpaksa harus mengungsi, begitupun ketika musim hujan tiba
banyak sekolah yang kebanjiran sehingga sekolah harus diliburkan. Selain itu,
berkaitan dengan UN pemerintah kan menetapkan UN untuk seluruh Indonesia,
mungkin untuk sekolah-sekolah yang ada di kota-kota besar tidak mengalami
masalah dengan sarana prasarana untuk proses belajar atau praktek tapi yang
dipermasalahkan di sini adalah sekolah yang ada di daerah terpencil atau
desa-desa yang mau tidak mau juga harus mengikuti standar nilai dari pemerintah
tapi dalam proses pembelajaran dan praktek mereka tidak bisa melakukannya
dengan baik karena mereka memang tidak mempunyai fasilitas belajar yang
memadai. Jadi hal ini dianggap tidak adil bagi sekolah-sekolah di daerah
terpencil.
Menurut Wakil Kepala Sekolah :
Harapan yang pertama, diharapkan agar pelaksanaan UN
menjadi semakin lebih baik. Mungkin dari pihak pemerintah, agar pelaksanaan
soal UN tidak hanya dalam bentuk pilihan ganda saja tetapi juga dalam bentuk
essay. Hal itu dikarenakan agar siswa menjadi terlatih untuk mengembangkan
pikiran dan sekolah pun menjadi lebih tahu sampai dimana kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran tersebut. Selain itu siswa juga tidak asal tebak menebak
saja jawabannya karena perlu kemampuan berpikir.
Harapan yang kedua, adalah agar pihak-pihak yang sudah
mengacaukan UN misalnya yang suka memberikan bocoran soal agar tidak lagi
melakukan hal tersebut karena itu akan merugikan calon pemuda dalam pendidikan
masa depan. Sebaiknya lakukanlah hal yang positif dan berguna demi kemajuan
pendidikan bangsa.
Proses Observasi di SMAN 113 Jakarta
Pada hari Sabtu, 14 Februari 2009, sekitar pukul 08.00
WIB Saya datang ke SMAN 113 untuk meminta izin observasi di sana. Sebelumnya
Saya mendatangi ke pos satpam untuk bertanya harus bertemu siapa dan mengisi
buku tamu. Kebetulan Saya memang mengenal satpam yang menjaga disitu, namanya
Pak Yadi. Pak Yadi membawa buku tamu tersebut untuk diserahkan dan disetujui
oleh Kepala Sekolah. Jadi, Saya harus menunggu untuk persetujuan kepala
sekolah. Tidak berapa lama, pak Yadi mendatangi Saya dan mengantarkan Saya
untuk bertemu Wakil Kepala Sekolah bidang Humas. Selama perjalanan menuju ke
ruang wakil kepala sekolah tersebut, Saya bertemu dengan beberapa guru yang
masih ingat dengan Saya dan kami saling bertegur sapa. Ketika Saya mulai
memasuki ruangan wakil kepala sekolah bidang humas ternyata, wakil kepala
sekolah tersebut adalah Bu Nurhayati, guru sosiologi saya waktu kelas 3 SMA.
Saya merasa kaget sekaligus senang karena bisa bertemu dengan beliau. Setelah
itu kami berbincang-bincang mengenai keperluan Saya datang kesana. Menurut
beliau, seharusnya Saya tidak langsung membuat surat yang menuju langsung ke
SMAN 113 karena belum tentu Saya langsung diterima disana apabila sekolah
tersebut sedang sibuk, sedangkan seperti yang kita tahu bahwa membuat surat itu
pasti lama prosesnya, jadi seharusnya Saya datang untuk meminta izin dahulu
kesana, lalu bila di setujui baru membuat surat yang menuju ke SMAN 113. Tapi
karena Saya adalah alumni dari SMAN tersebut, jadi Bu Nurhayati mencoba
membantu Saya dan menyuruh Saya untuk coba meminta izin kepada Bu Puji selaku
wakil kepala sekolah bidang umum dan guru bidang studi matematika. Setelah itu
Saya menemui bu Puji di ruangannya, dan beliau menyambut Saya dengan senang.
Beliau menanyakan keperluan Saya datang kesana, setelah Saya jelaskan bahwa
Saya ingin mengadakan observasi di SMAN 113, Bu Puji mengatakan boleh-boleh
saja asalkan ada surat resmi dari Universitas baru dilayani keperluan Saya.
Sebenarnya Saya merasa kaget sekaligus bingung, karena adanya perbedaan
persepsi antara wakil kepala sekolah bidang humas dengan bidang umum. Menurut
wakasek bidang humas, Saya harus minta izin dulu baru membuat surat observasi.
Tapi menurut wakasek bidang umum, Saya harus membawa surat dahulu baru bisa
observasi dan di layani keperluannya. Saya mencoba menghilangkan pikiran
bingung Saya dan memberikan surat observasi yang memang sudah Saya buat
sebelumnya di kampus kepada Bu Puji. Kemudian, Saya mulai membuat kesepakatan
tentang waktu Saya bisa langsung observasi. Kami menyepakati bahwa waktu
observasinya adalah hari sabtu, minggu depan. Setelah menyepakati hal tersebut,
Saya segera mohon pamit kepada Bu Puji sekaligus mengucapkan terimakasih karena
diperbolehkan untuk observasi di SMAN 113 Jakarta. Dan Saya juga tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada Pak Yadi karena telah mengantarkan Saya untuk
bertemu Wakasek.
Hari kedua Saya melakukan observasi ke SMAN 113, tepatnya
tanggal 21 Februari 2009, sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah sampai di SMAN 113,
Saya langsung mendatangi pos satpam untuk bertanya apakah ada Bu Puji atau
tidak dan Saya langsung disuruh masuk ke dalam. Tapi Saya langsung kaget karena
ternyata sekolah tersebut sedang mengadakan acara yang bertemakan “ Career Day
“ dan bedah kampus. Karena sebelumnya Bu puji tidak memberitahu Saya bahwa hari
sabtu ini sedang ada acara. Hal ini membuat Saya menjadi tidak enak hati karena
berarti sekolah khususnya Bu puji sedang sibuk. Apalagi saat itu Saya mendengar
suara bu Puji dari kejauhan sedang memberi kata sambutan dalam acara tersebut.
Jadi Saya harus menunggu untuk sementara di lobi depan. Sampai akhirnya sekitar
jam 12.00 lewat saat waktu istirahat acara tersebut, Saya mulai memberanikan
diri untuk masuk ke dalam menemui Bu Puji. Dan alangkah senangnya Saya melihat
Bu Puji sedang duduk sendirian menjaga meja tamu, jadi Saya langsung
menghampiri beliau untuk mengadakan wawancara. Ketika Saya menghampiri beliau,
karena memang sedang istirahat jadi kami langsung mengadakan wawancara seputar
UN yang akan diadakan di SMAN 113. Setelah selesai mengadakan wawancara, Saya
langsung diajak Bu Puji untuk menemui Bapak Kepala Sekolah sebagai permohonan
izin dan terima kasih karena diperbolehkan observasi. Diruang kepala sekolah,
Saya dan Bu Puji menjelaskan kembali tentang pelaksanaan wawancara yang Saya
jalani dan memberikan instrumen pertanyaan apa saja yang Saya tanyakan kepada
Bu Puji. Kemudian kepala sekolah mencoba untuk menerangkan kembali tentang
jawaban-jawaban yang dipertanyakan oleh Saya dan beliau juga memberikan
nasehat-nasehat dan cerita-cerita menarik yang tentunya bisa menjadi contoh
untuk Saya kelak. Setelah itu, Saya mohon izin pulang kepada kepala sekolah
sekaligus mengucapkan terimakasih atas izinnya. Saya pun tidak bisa meminta
lampiran-lampiran dan wawancara terlalu lama di sana karena acara sekolah masih
berlangsung jadi sekolah masih terlalu sibuk. Jadi Saya mencoba meminta izin
kembali kepada Bu Puji agar dapat diperbolehkan datang ke sekolah lagi untuk
meminta lampiran-lampiran yang Saya perlukan untuk membuat laporan hasil
observasi, bu Puji menyetujuinya. Dan akhirnya Senin, tanggal 16 Maret 2009
Saya mencoba datang kembali ke SMAN 113 setelah sebelumnya Saya sudah meminta
izin kepada Bu puji lewat telepon. Disana Saya meminta berkas-berkas yang Saya
perlukan seperti surat keterangan observasi di sekolah, foto-foto sekolah, dan
sebagainya. Setelah semuanya selesai, akhirnya Saya memohon diri untuk pulang
dan sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada Ibu Puji.
Pengalaman Saat Mengikuti UN di SMAN 113 Jakarta
Saya adalah salah satu alumni dari SMAN 113 Jakarta.
Pengalaman UN Saya di sekolah itu cukup mengesankan. Menurut Saya, yang namanya
Ujian Nasional adalah sesuatu yang menegangkan dan bikin tidak nafsu makan
karena dari kabar yang Saya dengar dari teman-teman dan kakak kelas Saya bahwa
ujian tersebut sangat sulit apalagi sistem pengoreksiannya memakai komputer
jadi kita harus berhati-hati kalau menjawab. Pensil harus yang asli 2B sehingga
Saya harus berulang kali ganti pensil karena takut pensil yang Saya gunakan
palsu sehingga tidak terbaca di komputer, untuk menghitamkan lembar jawaban
harus benar-benar hitam tapi tidak boleh sampai keluar garis pada bulatan yang
ada, padahal bulatannya kecil, selain itu juga LJK tidak boleh kotor dan
menghapus jawaban yang salah harus benar-benar bersih dan tidak boleh sampai
robek, tidak boleh membawa HP, dan adanya kenaikan standar nilai dari
pemerintah yaitu 4,25 dan lain-lain. Karena banyaknya peraturan yang harus
dipikirkan, jadi membuat Saya sendiri jadi pusing dan tidak nafsu makan.
Mengenai UN, sebenarnya kadang Saya dan mungkin mewakili pendapat dari
teman-teman yang lain tidak terlalu setuju dengan UN awalnya karena Saya merasa
tidak adil bila sekolah khususnya pemerintah hanya menentukan kelulusan dari 3
mata pelajaran saja dan berarti hasil belajar selama 3 tahun itu untuk apa,
jadi kenapa sekolah tidak membelajarkan siswa dengan 3 pelajaran yang di-UN-kan
saja, karena padahal sekolah yang lebih tahu apakah siswa tersebut layak untuk
lulus atau tidak. Tapi semakin lama Saya jadi semakin mengerti bahwa UN di
perlukan untuk standarisasi bagi sekolah. Pengalaman UN dimulai dari saat Saya
sudah memasuki semester 2 dikelas 3 SOS 4, sekolah Saya sudah mulai
mensosialisasikan tentang rencana pendalaman materi, try out, dan acara seminar
bedah kampus dan bimbingan belajar agar siswa terbantu untuk mengetahui dimana
tempat kuliah yang sesuai dengan bakat minatnya. Semakin mendekati UN, perasaan
takut jadi sering muncul. Tapi Saya harus tetap optimis dan fokus, apalagi
terbantu dengan adanya pendalaman materi yang diadakan di sekolah. Pendalaman
materi di sekolah Saya dilaksanakan setiap hari setelah jam pelajaran sekolah
selama 2 jam. Pendalaman materi itu berisi tentang
pelajaran yang berkaitan dengan ujian nanti dan pembimbingnya berasal dari guru
bidang studi masing-masing. Memang selama mengikuti pendalaman materi ini, Saya
sering merasa bosan karena sudah lelah sebelumnya telah mengikuti pelajaran di
sekolah. Tidak hanya Saya yang merasakan bosan, tapi teman-teman Saya terutama
yang laki-laki kadang sampai kabur dari sekolah setelah jam pelajaran sekolah
yang biasa sudah selesai, mereka pulang berbarengan dengan siswa kelas 1 dan 2
yang memang waktunya pulang.
Setelah selesai mengadakan pendalaman materi, sekolah
Saya mengadakan uji coba UN atau biasanya disebut dengan try out (TO). Try out
ini diadakan sebagai bahan pelatihan siswa untuk mengerjakan soal-soal materi
UN dengan situasi yang dibuat seperti sebenarnya ketikan UN nanti, selain itu
try out ini juga sebagai simulasi menghadapi UN agar siswa terlatih dan tidak kaget
atau tegang ketika UN berlangsung. Try out di sekolah Saya diadakan sebanyak 3
kali secara bertahap. Hasil nilai selama Try Out pun diberikan kepada siswa dan
orang tuanya agar orang tua bisa lebih membimbing anaknya untuk belajar lebih
giat. Sekolah pun menjadi lebih terbantu untuk mengetahui dimana kelemahan
siswa yang masih perlu dianalisis dan dibantu. Waktu itu hasil nilai try out
Saya selama 3 kali semakin lama semakin membaik, walaupun awalnya nilai Saya
selalu lemah dipelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. Tidak berhenti hanya
mengadakan TO, sekolah Saya juga aktif mengadakan seminar seperti bedah kampus
dan bimbingan belajar. Untuk acara bedah kampus, sekolah juga mengundang alumni
dari SMAN 113 untuk mengadakan persentase serta kesan dan pesan. Pengadaan
seminar ini menurut Saya sangat baik karena siswa khususnya Saya sendiri
menjadi lebih tahu mengenai universitas-universitas yang terbaik dan
jurusan-jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat Saya. Dalam seminar tersebut
kita bisa bertanya langsung kepada wakil dari universitas tentang hal yang
ingin kita ketahui serta diberikan brosur. Namun, sayangnya banyak siswa yang
kurang antusias dengan acara tersebut karena mereka berpikir hal tersebut
sangat membosankan dan mereka lebih suka pergi atau jalan-jalan.
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, tepatnya
bulan April sekolah-sekolah se-Indonesia mulai sibuk dan bersiap-siap menanti
datangnya hari perjuangan tersebut. Saya datang ke sekolah dengan langkah yang
mantap dan mencoba menghilangkan rasa takut dan tegang. Di sana teman-teman
Saya yang lain sudah menanti. Mereka pun merasakan hal yang sama dengan Saya.
Sebelum bel masuk berbunyi, Saya dan teman-teman Saya mencoba memanfaatkan
waktu untuk belajar dan saling tanya jawab dengan teman-teman yang lain. Tapi
dari kejauhan, Saya juga mendengar ada teman-teman yang sibuk mencari bocoran
soal dan sebagainya. Kita memang berjuang dengan jalan masing-masing yang
diyakini. Ketika bel berbunyi, hanya diri inilah yang boleh masuk kedalam ruangan
dan peralatan untuk UN, sedangkan tas dan yang tidak berkaitan dengan UN
ditaruh diluar kelas. Tangan Saya mulai berkeringat karena di dalam ruangan
terdapat 2 orang pengawas yang belum pernah Saya lihat sebelumnya, mereka mulai
membacakan tata tertib pengawas dan UN. Dan ujian pun dimulai sampai 3 hari
berturut-turut. Mungkin saat hari pertama mengerjakan soal UN, Saya memang
merasa tegang dan badan rasanya sulit dan takut untuk di gerakkan sedikit pun,
tapi lama-kelamaan Saya menjadi terbiasa untuk rileks dan tidak terlalu tegang
untuk mengerjakan soal di hari-hari berikutnya. Menjalani itu semua sangat
menguras pikiran dan tenaga Saya, tapi setelah semuanya terlewati ada perasaan
senang dan beban berat seperti terlepas dari tubuh. Perasaan lelah dan tegang
terganti dengan hasil pengumuman yang sangat memuaskan. Saya LULUS, dengan
nilai rata-rata UN adalah delapan. Untuk Ujian sekolah dan praktek pun nilai
Saya lumayan memuaskan. Begitupun teman-teman Saya yang lain, mereka semua
lulus. Tapi sayangnya, salah satu teman Saya tidak lulus dipelajaran ekonomi
dan harus mengulang tahun depan. Memang teman Saya itu adalah anak baru atau
pindahan dari sekolah lain saat Saya memasuki kelas 3 SMA. Saya sangat sedih
mendengar hal itu, dan banyak teman dan guru yang tetap memberi motivasi
kepadanya agar tetap semangat karena sesungguhnya kegagalannya itu hanyalah
sebuah kesuksesan yang tertunda saja. Saya tidak tahu bagaimana keadaannya
sekarang, apakah Dia tetap mengulang di SMAN 113 atau pindah ke sekolah lain. Tapi
Saya harap dia bisa berhasil dikemudian hari. Itulah pengalaman Saya ketika UN
tahun 2006/2007 di SMAN 113 Jakarta.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor 77 Tahun 2008, tanggal 5 Desember 2008, menurut pasal 1
(1) pada Permendiknas tersebut dijelaskan, bahwa Ujian Nasional yang
selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi
peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan menengah. Ujian Nasional
bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Tanggapan sekolah SMAN 113 mengenai pengadaan Ujian
Nasional adalah setuju karena menurut sekolah dengan diadakannya Ujian Nasional
maka sekolah akan mempunyai standarisasi. Persiapan sekolah pun lumayan baik,
sekolah mengadakan sosialisasi UN kepada orang tua, siswa, dan guru. Dalam
menghadapi UN pasti banyak kendala yang harus dilalui tapi SMAN 113 merasa
lancar-lancar saja dalam mengadakan pelaksanaan UN. Sekalipun ada hambatan,
mereka mencoba untuk mengatasinya dengan sebaik mungkin.
3.2 Saran
Pengadaan UN oleh pemerintah memang membuat sekolah
khususnya siswa menjadi merasa mempunyai beban berat yang belum akan lepas
sebelum melewatinya dengan baik. Maka diharapkan sekolah bisa benar-benar
menganalisa dimana kelemahan siswanya dalam pembelajaran dan mencoba
mengatasinya dengan sebaik mungkin. Dan untuk pemerintah, diharapkan pengadaan
ujian nasional ini tidak hanya berbentuk pilihan ganda saja tapi juga berbentuk
essay. Hal tersebut agar siswa terlatih untuk berpikir dan mengembangkan
pikiran yang dimilikinya, jadi tidak asal menebak saja. Selain itu, karena UN
ini diperuntukkan untuk se-Indonesia maka seharusnya pemerintah diharapkan bisa
memperhatikan sekolah-sekolah yang terletak di daerah-daerah yang memerlukan
fasilitas yang memadai agar dapat melaksanakan pembelajaran sebagaimana di
kota-kota besar. Mereka juga layak untuk mendapatkan fasilitas yang baik dan menghadapi
UN dengan nyaman, tidak merasa takut bahwa bangunannya akan roboh atau bocor
saat hujan.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Nomor 77 Tahun 2008, Tanggal 5 Desember 2008
POS UN 2009
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar